2011/11/12

20.52, Saturday Night.

HI BLOGGERS! Well I've got a nice fams trip today. It was good enough even as hot as usual than toilet smells stink. I bought fedora's hat too! really good, i like it.

FYI, tadi gue ke Taman Mini Indonesia Indah. Agak norak tapi ngga apa-apa lagian juga ada acara kantor bokap.

Gue ketemu orang-orang asli Indonesia disana. Bukan orang yang tinggal di Indonesia, ituloh yang suka berkeliaran di Mall pake hotpant *melirik dengan sarkastik. No offense just add a kidding for this post ;-). Dan entah kenapa gue kecewa, gue sedikit kecewa dengan penduduk lokal.

Maksud gue, bisa ngga sih keliatan elite sedikit. Dengan ummm.. ngga ngerokok di pinggir-pinggir Taman, duduk bergelombol dengan bayi di tangan. Tapi disamping-nya jelas-jelas ada rokok.

Tidak-kah mereka berfikir, ada kerugian dari tindakan mereka itu? Mari kita buat Tabel, Hasil Penelitian Ilmuwan Fadhila Qorira Imut dan Ucul, suka menabung dan tidak segan-segan untuk menyapu.
1. Mereka terlihat tidak Elite.
--> Kenapa? Tentu saja, karena mereka nongkrong di Taman-taman, dimana banyak orang Bule yang lewat. Ngga apa-apa sih bercengkrama dengan keluarga. Cuma ngga dengan satu keluarga numplek di tangga buat naik ketaman-nya kan? Ngga dengan anak cowok kecil yang pipis sembarangan kan?

2. Seolah-olah Negara kita tidak diajarkan Pendidikan; alias terlihat Idiot.
--> Posisi:

B  A-I  MST-MBT  B B A A-I  B

B: Bapak yang merokok buat keren-kerenan gitchu.
A-I: Bayi dan Ibu yang masih menggendong anak-nya Ibunya pake aksesoris dikepala dari kain. Entah apa itu
MST: Masteng, yang tentu saja suka godain Mbak Teng dengan rokok ditangannya badan nunduk 90drjt.
MBT: Pacarnya Masteng yang geleyotan. Idungnya udah luar biasa menyerap asap rokok.

Merokok di depan anak Bayi. Pertanyaan terbesar.
Bagaimana kesehatan Bayi itu kedepannya?

Kalau ditanya, kok gitu sih?
Jawabannya:
1. Bayinya ngga nangis kok.
2. Gapapa udah biasa
3. Yaudahlah...
4. Meneketehe
5. Kepo ya...

3. GUE BENER-BENER TERGANGGU NGELIATNYA.
MANA TADI PAS GUE MAIN SEPEDA PADA MANGGIL, "CEWE" APA COBA?!
Itu ngga elite ya tolong, please.. apakah kalian tidak pernah melihat orang yang naik sepeda? Oh, mungkin karena saya manusia super yang tinggal di langit ke 7.

Indonesia, dengan pedagang asongan di sekitar jalanan. Dengan rokok ditangan. Dengan badan bungku 90 derajat.
kenapa harus dikenal dengan Indonesia-sang Negara Berkembang?
Bukan Indonesia sang Negara Maju?

Ternyata kata-kata tidak bisa menyalahkan satu pihak itu emang bener ya.
kita ngga bisa terus nyalahin Mbak Sri.

Bukan salah Pemerintah, tapi salah Rakyat yang tidak mau mengindah larangan Pemerintah.

Salah Rakyat? Ya!
Kenapa? Banyak alasan-nya.
Kok gitu? Bacot lu.

Sekarang gini, anggap aja A, rakyat yang kurang mampu. Tapi merokok, Pertanyaan.
Kenapa dia ngerokok?
Sedangkan dia ngga punya?
Kenapa dia ngga tabung uang rokoknya buat beliin anak-nya susu?
Apakah anaknya terlalu mencintai Asi?
Apa Asi dari Ibunya tercukupi? kalo makanan yang dimakan ngga sehat?
Gimana cara makan sehat? kalo uangnya abis buat beli rokok?

Stupid-question-cycle.

Kawan-kawanku setanah air. Sesungguhnya merokok itu tidak membuatmu menjadi gagah.
Tapi justru membuatmu terlihat sangat bodoh.
bahkan lebih bodoh dari binatang berwarna pink yang suka dilumpur kotor nan bau.
Ayolah kita buat Indonesia sebagai Negara Khatulistiwa yang penduduk-nya baik, sopan, tau peraturan. Ngga jualan di depan toilet. Ngga sembarangan bolehin Mas-mas masuk toilet cuma buat ngepel toiletnya. Ngga ngebiarin anak kecil yang seharusnya sekolah malah nyari uang di jalan.

Gue yakin, Indonesia ngga seburuk itu kok.
Kalo kita, sebagai rakyatnya.
Berubah, buat ngebuatnya menjadi lebih baik.

Dream as if you'll live forever, live as if you'll die tomorrow. -James Dean.